Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Guruku Berpikir Ke Depan

Sabtu, 3 Oktober 2012 kami mendapat wejangan dari guru kami yaitu KH. Ahmad Ngisom Al-Hfidz setelah sholat subuh. Wejangan tersebut mencerminkan bahwa beliau adalah orang yang berpandangan ke depan mengikuti perkembanmgan zaman.

Wejangan itu berisi tentang pendidikan. Beliau menganjurkan kepada kami untuk kuliah jika nanti telah lulus MA atau SMK. Pandangan beliau tersebut dipengauruhi oleh pesan gurunya dulu ketika beliau masih hidup di pesantren, yaitu Mbah KH. Muntaha Al-Hafidz. “Kyai sekarang dengan kyai yang akan datang itu berbeda. Jika kyai sekarang tidak mempunyai latar pendidikan yang memadai, upacan masih dianggap bagai idu geni yang bila berkata banyak yang mendengarkan.  Tapi kyai di masa yang akan datang akan didengar kata-katanya jika latar pendidikanya bagus”, jelasnya.

Salah satu bukti bahwa guru kami adalah orang yang berpandangan ke depan adalah dari pendidikan yang diberikan kepada putra-putrinya. Tidak ada diantara mereka yang tidak kuliah, bahkan ketika putra yang terakhir lulus MA dan berkeinginan untuk mondok saja beliau tidak mengizinkannya. Itu semua kerena beliau pernah suatu ketika ditanya oleh Bupati Banjarnegara yaitu H. Djasri  perihal ijazah S1. Sayang beliau tak memilikinya karena beliau keluar ketika semester 4. Padahal jika beliau memiliki ijazh S1 tersebut, beliau ditawari untuk menjadi Kakandepag. Ketika itu beliau baru merasa menyesal dan merasakan betapa dulu ia tidak menyelesaikannya.

Post a Comment for "Guruku Berpikir Ke Depan"