Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filosofi Menunggu


Apa yang kalian piirkan tentang menunggu? Sebel, menjengkelkan, menyebalkan atau bahakan biasa saja? Setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda mengenai menunggu. Dan pada umumnya menunggu adalah sesuatu yang sepele namun menyebalkan, ya memang karena menunggu itu menyebalkan. Itu menurut pandangan saya. Dan bagaimana anda dalam memaknai menunggu itu terserah anda.
Namun dalam tulisan ini saya akan berusaha untuk mengambil sisi positif dari aktifitas menunggu. Karena saya percaya bahwa segala sesuatu jika kita bisa mengolahnya dan mengbah sudut pandang kita, maka kemungkina besar segala hal yang kita lakukan akan menjadi hal positif yang akan mengantarkan kita untuk menjadi yang lebih baik, termasuk dengan cara mengambil nilai positf dari kegiatan menunggu. Da apa hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari filosofi menunggu? Simak baik-baik kata-semi kta di bawah ini.
1.       Kesabaran
Orang menunggu membutuhkan energi kesabaran untuk sebisa mungkin mengendalikan rasa emosi dan kesal karena lelah menunggu.
2.       Koreksi diri
Koreksi diri ini adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Yang dapat kita pelajari dari aktifitas menunggu. Berguru pada pengalaman yang telah kita alami sewaktu menunggu seseorang atau siapapun, terasa menyebalkan. Maka begitu pula dengan orang lain. Oleh karenanya kita harus sebisa mungkin untuk tidak membuat orang lain menunggu sampai kelamaan. Dan ini dibutuhkan koreksi diri. Ketika kita menunggu terlalu lama tidak suka, maka jangan membuat orang menunggu terlalu lama. Begitupun dengan keadaan diri kita, ketika kita tak mau di sakiti maka jangan sakiti orang lain.
Ya mungkin itulah pelajaran yang dapat kita ambil dair aktifitas menunggu. Aktifitas yang sepele namun membutuhkan tenaga extra agar kita bersabar. Dan itulah kehidupan. Tak ada yang instan atau cepat. Saat kita menginginkan kesuksesan, maka kesabaran mutlak dibutuhkan dalam usaha menuggu kesuksesan atas jerih payah yang kita lakukan. Demikian, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Filosofi Menunggu"