Oleh : Lailatul izzah
Mungkin kita sering bilang sabar ketika cobaan menimpa kita, ataupun ketika ada orang yang menyakiti kita. Kemudian kita juga sering mengucapkan syukur saat kita mendapat kenikmatan dari Allah Swt. Namun tahukah kalian apa itu sabar dan syukur itu? Terus bagaimana penaplikasiaanya dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam tulisan yang singkat ini, kami akan mencoba sedikit menguraikan apa tu sabar dan syukur dan bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-harinya. Okey deh langsung aja ... Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
A. SABAR
Sabar adalah kemampuan
untuk menahan diri terhadap segala sesuatu yang dibenci maupun yang disenangi.
Sabar terhadap sesuatu yang
dibenci adalah kemampuan untuk menahan diri menghadapi sesuatu yang
tidak diinginkan , misalnya pada saat menghadapi kesulitan, penderitaan,
musibah dan berbagai cobaan hidup lainnya. Sabar dalam konteks ini adalah
identik dengan ketabahan dan kepasrahan diri untuk menerima segala sesuatu yang
telah menjadi ketetapan Allah dengan hati yang lapang. Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang sabar dan memberikan balasan pahala yang
tiada pernah terbayangkan.
Allah swt telah berfirman:
‘’Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersabar dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS.An-nahl : 96)
Adapun bersabar terhadap sesuatu yang kita senangi maksudnya adalah kita bisa menahan diri dan
tidak lupa diri saat menerima atau mendapatkan sesuatu yang menyenangkan ,
misalnya kita tidak lantas menjadi kikir atau boros saat saat mendapatkan
kekayaan (banyak rezeki), kita tidak lantas menjadi tinggi hati dan sombong
saat menduduki (jabatan yang tinggi) dan tidak lantas melupakan Allah saat
telah mencapai puncak segala prestasi
dan sebagainya. Kesabaran adalah sebagian dari keimanan yang merupakan puncak
tertinggi dari segala kebaikan. Orang yang mampu bersikap sabar tidak akan pernah terbesit dalam dirinya perasaan takut, cemas ataupun
kegundahan. Sabar dan tabah merupakan pangkal yang besar untuk segala urusan.
Seorang pelajar hendaknya berhati sabar dan tabah dalam berguru, selain itu
seorang pelajar hendaknya selalu tabah dalam melawan kehendak hawa nafsunya,
serta bersabar pula dalam menghadapi segala ujian dan bencana.
Telah dijelaskan dalam
kitab Ta’limul Muta’alim bahwa
seseorang tak kan meraih ilmu
tanpa dengan 6 perilaku, diantaranya : cerdas, semangat, sabar, cukup sangu,
ada piwulang guru dan sepanjang waktu.
Ada beberapa kategori dalam kesabaran yakni, pengetahuan, keadaan,
serta amal. Pengetahuan didalamnya bagaikan sebuah pohon, sedangkan keadaannya
bagaikan ranting-ranting dan amalnya sendiri bagaikan buah. Ketahuilah bahwa
maslahat keagamaan terdapat didalam kesabaran. Orang yang sabar akan
menyerahkan dan memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah, ia akan dengan
tabah dan lapang hati menerima segala ketentuan serta menjalani perjalanan
hidupnya dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan . Lihatlah betapa kesabaran
nabi Muhammad yang luar biasa dalam menghadapi siksaan dan penindasan
orang-orang kafir dalam dakwah beliau, akhirnya mengantarkan beliau kepada
kebahagiaan yang tiada tara ,yaitu beliau dapat mengalahkan musuh-musuhnya dan
menjadikan agama yang dibawanya (islam) berkembang dengan pesat diseluruh penjuru dunia.
Berita gembira Allah
disampaikan untuk orang-orang yang
bersabar hanya karena Allah ta’ala semata dan berlaku sabar terhadap sesamanya.
Rahmat Allah akan datang kepada manusia yang selalu sabar dalam menghadapi
berbagai musibah, bila musibah itu menimpa seseorang yang tidak mampu mengatasinya lagi itulah petunjuk
bahwa kaum itu sudah lemah. Masyarakat yang sudah tidak mampu lagi memberikan
berbagai pertimbangan dan kebijaksanaan terhadap salah satu warganya yang
tertimpa musibah mencerminkan gambaran akan
musibah dan bencana yang akan segera menimpa umat seluruhnya.
Istirja’ adalah ucapan “Inna lillahi wa innailaihi raaji’uun” yang
artinya “sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali”. Itulah
ucapan yang dapat memberi ketenangan jika suatu saat kita mengalami musibah .
Musibah itupun beraneka ragam dari yang paling ringan hingga terberat.Dapat
disebut satu fitnah juga apabila seseorang mengajak orang lain untuk bersabar,
namun dengan cara yang memberatkan sehingga akibatnya si penderita merasa bukan
bertambah ringan bebannya tapi malah sebaliknya .
Dunia yang kata manusia
tempat turunnya berbagai musibah, sebenarnya dunia ini hanyalah tumpukan
benda-benda yang akan hilang dan musnah tak berbekas.Lalu apakah artinya jika kita
beranggapan kuat-kuat pada benda – benda yang fana ini, dengan demikian
bukankah tak ada artinya jika kita merasa kecewa dengan kehilangan benda-benda
duniawi. Jika kita senang dengan segala yang ada didunia ini berarti kita
senang kepada setiapyang akan hilang dengan pasti, kesenangan yang sia-sia.
Memanglah dunia ini
harus selalu berpasangan , tidak mungkin ada derita terus menerus tanpa ada
kenikmatan dan begitu sebaliknya. Dunia ini tidak mungkin dipenuhi oleh
kenikmatan dan kelezatan saja, karena jika demikian orang-orang mukmin tidak
akan pernah mendapatkan bagian.Rasulullah SAW telah menyebutkan dunia bagi
orang mukmin,sebagaimana tekah diriwayatkan oleh muslim, ahmad tirmidzi dan
ibnu majah.”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan merupakan surga bagi
orang kafir.”
B. SYUKUR
Kata syukur diambil dari kata syakara yang berarti terima kasih
kepada-Nya. Adapun syukur menurut istilah adalah menyalurkan (mendaya
fungsikan) semua yang telah dikaruniakan Allah kepadanya menurut fungsi dan
tujuan sesuatu itu diciptakan. Dengan kata lain, bahwa bersyukur berarti
menggunakan kenikmatan dan anugerah Allah pada misi pengabdian dan ketaatan
yang diridhoi-Nya.
sesungguhnya antara syukur dan dzikir menurut pandangan allah
adalah sama derajatnya. Kesamaan derajat di terangkan dalam QS. Al-ankabut :
45. Yang artinya “sesungguhnya mengingat Allah (dzikir) amat besar faedahnya”.
Adapun pengetahuan yang
mendorong melakukan syukur adalah mengetahui bahwa seluruh nikmat datang dari
Allah, maka akan timbullah di hati kegembiraan terhadap Allah beserta nikmat
dan karunia_Nya. Dengan hati rasa syukur dinyatakan dengan menyembunyikan
kebaikan bagi seluruh manusia, serta selalu menghadirkannya di dalam mengingat
Allah swt serta pada akhirnya tidak pernah melupakan-Nya. Adapun dengan lisan,
syukur dinyatakan dengan banyak mengucap tahmid.
Sedangkan syukur dengan anggota tubuh di nyatakan dengan
menggunakannya untuk mentaati perintah Allah serta menghindari penggunaannya
untuk mendurhakai Allah. Syukur mata di nyatakan dengan menutupi semua
kejelekan yang kita lihat dari seorang muslim serta tidak menggunakannya untuk
melihat barang yang maksiat. Syukur ke dua telinga di nyatakan dengan menutupi
kejelekan-kejelekan yang di dengar serta mendengarkan apasaja yang di
perbolehkan.
Setiap orang ketika di tanya tentang sesuatu, maka jawaban mereka
antara bersyukur dan mengeluh. Jika ia bersyukur, maka ia pun telah mentaati
Allah swt serta jikalau ia mengeluh maka ia pun durhaka. Ini adalah cabn=ang
dari satu bab tauhid, yakni bahwa Dialah yang mensyukuri serta disyukuri, yang
mencintai serta dicintai. Tiada sekutupun didalam wujud ini selain Allah swt.
Segala sesuatu akan binasa melainkan dari-Nya, serta ini adalah kebenaran yang
azali serta yang abadi sebab tiada sesuatupun didalam wujud ini selain Allah
swt.
Seorang penuntut ilmu dianjurkan agar senantiasa bersyukur dengan
lisan, hati, perbuatan dan hartanya serta menyadari bahwa kepahaman, ilu dan
taufiq itu semuanya datang dari Allah swt semata. Hendaknya juga memohon
hidayah kepada Allah dengan berdo’a dan tadlaru’ kepada-Nya, karena Dia
menganugerahi hidayah kepada siapa yang memohonnya.
Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa mengenal dirinya maka mengenal tuhannnya.”Artinya,
apabila mengetahui kelemahan dirinya maka akanmengakui kekuasaan Allah ta’ala.
Dan hendaklah jangan mengandalkan pada diri dan akalnya sendiri, tetapi
haruslah bertawakal dan memohon kebenaran kepada Allah karena barang siapa
bertawakal kepada Allah maka dia pasti mencukupi dan membimbingnya menuju jakan
yang lurus.
Referensi
1. Saiful Hadi
El-Sutha : “Mau Gak Rugi Lagi ? BANYAKIN SABAR”
2. Imam Ghazali :
“Rahasia Ketajaman Mata Hati”
3. Muhammad Muwaffaq
Salimah Sulaiman Muslim Al-Harisy : “Sabar Kunci Kebahagiaan”
4. Al-Ghazali :
Membawa Hati Menuju Ilahi
5. Drs.H. Aliy
As’ad, M.M : Terjemah Ta’limul Muta’alim. “Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu
Pengetahuan”
6. Imam Ghazali :
Ringkasan Ihya Ulumuddin