Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kematian Socrates

Kematian Socrates - Dia hdup pada masa pemerintahan Athena yang mengaggap bahwa mereka telah memiliki kebenaran sejati atau sufisme. Ini menyebabkan orang yang berbeda dengan pemikirannya akan disingkirkan. Dan mereka akan beretorika dengan berbagi alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

Socrates yang pada saat itu memiliki pemikiran bahwa kebenaran bakanlah milik siapapun, melaikan kebenaran itu perlu dicari. Pemikiran tersebut membuat marah pemerintah Athena  sehingga diapun ditangkap dan diadili, dihadapan masyarakat dengan tuntutan bahwa dia telah menyebarkan pemikiran yang keliru dan bertentangan  dengan masyarakat. Karena di sana  adalah Negara yang demokrasi dia diberi kesempatan untuk membela diri dengan argument bahwa dia bukanlah pemilik kebenaran namun dia adalah pencari kebenaran. Setelah itu masyarakat disuruh untuk menilai mana yang benar. Pada sidang pertama Socrates mendapat suara terbanyak. Karena pemerintah tak puas maka dilakukan siding sampai tiga kali, dan dia divonis bersalah ketika sidang ketiga. Dengan hukuman harus meminum bisa yang beracun.  

Sehari sebelum  hukuman eskusi dilakukan, dia didatangi oleh murid-muridnya untuk membebaskannya. “Wahai guru, kami akan menyelamatkan engkau untuk keluar ari sini”, kata salah satu muridnya. Namun dia menolak dengan mengatakan jika saya kabur maka saya melanggar hukum Negara, dan saya tak akan melakukan itu. Muridnyapun bertanya, “jika engkau tak keluar dari sini maka engkau akan mati?” “Jika saya mati maka saya akan merasakan apa itu mati “, jawad Socrates pada murid-murindnya. Denagan jawaban gurunya seperti itu tak lantas membuat murid-miuridnya diam, namun tetap bertanya lagi, “jika engkau mati , maka engkau akan masuk neraka ataupun surga?” “Neraka itu bagaikan kita tidur yang diganggu oleh mimpi, sedangkan surga bagaikan kita tidur nyenyak tanpa gangguan sedikitpun”, jawab Socrates lagi.

Post a Comment for "Kematian Socrates"