Hari ini saya ikut memanen buah salak di kebun bersama ayah, ibu dan
paman. Seperti biasa saya hanya mengumpulkan buah yang telah dipetik dari pohonnya
kemudian membawanya di tempat yang bisa dijangkau oleh sepeda motor.
Di saat saya memikul buah salak dari kebun ke tempat yang mudah dijangkau
sepeda motor itu, saya mendapat ilmu baru. Sebuah gagasan tentang bagaimana
cara menjalani kehidupan atas setiap masalah yang dihadapi. Bertahan
dan kebiasaan. Itulah gagasan yang muncul saat itu.
Selama ini saya jarang memikul karena setelah lulus dari SD aku
langsung meneruskan di pesantren sehingga untuk memikul pundak saya terasa
sakit. Dari situ saya membayangkan tentang oarang yang sering memikul, kenapa
mereka bisa kuat dan mungkin tak terlalu sakit seperti yang saya rasakan.
Sambil memikul, pikiran saya terus bergelayut menerka-nerka jawabannya. Dan
akhirnya sayapun menyimpulkan bahwa mereka bisa kuat dan tak terlalu merasakan
sakit karena mereka sudah terbiasa dan tentunya terus bertahan atau tidak
kapok.
Begitulah dengan kehidupan. Ketika sesorang mempunyai
masalah dan seseorang itu bisa bertahan dan tidak mudah menyerah, tentunya
sebuah kemenangan cepat atau lambat pasti bisa diraihnya. Dan semakin besar
masalah yang ia miliki maka semakin besar pula kekuatan terkumpul pada dirinya.
Layaknya seseorang yang memikul beban dipundaknya, semakin berat yang ia pikul
maka semakin kuat pula ia memikul beban yang lebih berat dari yang yang telah
dipikul sebelumnya
Tags
Opini