The Power of Positif Thinking


The Power of Positif Thinking- Sabahat Coretan Pena yang berbahagia, dalam kesempatan kali ini admin ingin berbagi tulisan mengenai positif thinking (berpikir positif). Walaupun sudah banyak yang menuliskannya tapi tak apalah admin menulisnya lagi, toh admin yakin cara pandang dalam mengimajinasikan gagasan tentang positif thingking dari beberapa tulisan pasti berbeda. Okey deh langsung saja kita bahas tentang positif thingking.

Dalam islam positif thinking sama halnya dengan khusnudhon (baik sangka) dan negatif thinking sama halnya dengan suudhon (buruk sangka). Kawan, pernahkah kalian berpikir tentang hari esok? Pernahkah kalian berpikir mengenai kematian? Dan pernahkah kalian berharap bahwa hari esok adalah akan selalu menjadi hal yang terbak untuk kita?

Tentunya sebagai manusia yang mempunyai akal sehat pernah berpikir mengenai hal tersebut atau bahkan setiap hari. Namun tahukah kalian bagaimana keadaan kalian di hari esok? Bagaimana kalian meninggal dunia? Dan mungkinkah harapan yang kita miliki menjadi kenyataan? Wallahu a’lam. Tak ada yang tahu.  

Nilai sebuah kehidupan itu seperti sebuah perlombaan yang hasilnya menang atau kalah ditentukan di akhir perlombaan tersebut. Kita tak pernah tahu bagaimana akhirnya kita meninggal, khusnul khotimah ataukah suul khotimah. Sehigga positif thinking (khusnudhon) harus selalu menjadi landasan ketika kita berpikir. Jangan mentang-mentang sudah sholat, zakat, pandai, kaya, atau haji kemudian merendahkan orang lain yang beragama selain islam, merendahkan mereka yang suka bermabok-mabokan dan lain sebagainya. Karena kita tak tahu bagaimana nantinya keadaan yang akan kita alami. Dan oleh karena itu, aplikasi dari berpikir positif adalah dengan tindakan positif sesaui dengan aturan al-qur’an dan hadist.

Selanjutnya menganai harapan kita dihari esok, kitapun harus selalu berpikir positif. Sehingga tercipta suasana dimana saat kita berada dalam keadaan senang (berada diatas) kita tidak menjelek-jelekan orang yang dibawah kita. Dan ketika kita berada di posisi bawah, kita tak lantas berputus asa, tapi akan selalu berusaha untuk mencapai posisi atas (dalam hal ini, kesejahteraan hidup).

Akhirnya, “Sebaik-baik seseorang pasti ada sisi buruknya. Sejelak-jelaknya seseorang pasti ada sisi baiknya. Dan sehebat apapun masa lalu anda tak menjadi jaminan kesuksesan anda dimasa yang akan datang. Dan seburuk apapun masa lalu anda tak akan menghalangi anda untuk meraih masa depan yang sukses.”

Demikian tulisan mengenai positif thinking yang semoga memberi pencerahan kepada kita untuk selalu berbuat dan bertindak positif dengan harapan akan melahirkan hasil yang positif juga.

Sumber : Tulisan ini terinspirasi dari Bapak Muhammad Khusnan, M.Pd.I sewaku beliau mengajar makul Ke-NU-an pada hari hari Jum’at, 28 Maret 2014. 

Post a Comment

Previous Post Next Post