Oleh Attini Zulfayah
BERADAdi ujung timur Kabupaten
Situbondo, Jawa Timur. Taman Nasional Baluran menyajikan hamparan padang savana
nan luas dipercantik dengan tanaman perdu ala Afrika. Menaungi berbagai macam satwa
liar dan beranekaragam tumbuhan hayati yang dilindungi.
Gerbang taman Nasional Baluran
berada di jalan raya Situbondo menuju Banyuwangi melalui jalur Pantura. Dari
gerbang menuju savana utama masih berjarak sekitar 10 km. Menerobos hutan
dengan rerimbunan tumbuhan menjulang menaungi jalanan. Sinar mentari nampak
menerobos di sela sela dedaunan. Menampakkan garis sinar cahaya di sepanjang
jalanan yang dipenuhi dengan kerikil batu. Mengendarai motor harus sedikit
berhati hati melewati jalanan ini.
Berada di kaki Gunung Baluran
seluas 25.000 hektar. Mata ini tak henti hentinya disuguhi aneka ragam
tumbuhan. Sesekali terlihat burung terbang hinggap dari satu ranting ke ranting
lainnya. Sepanjang perjalanan, terdengar suara aneka satwa di sekeliling hutan.
Di salah satu sisi jalan tertulis
sebuah petunjuk menuju sebuah sumur tua. Jalan setapak menuju ke arah sumur tua
nampak dipenuhi rerimbunan pohon dan semak belukar. Diantara keraguan dan takut
akan tersesat, akhirnya kami memutuskan untuk tidak menuju kesana dan
melanjutkan perjalanan menuju savana.
Taman Nasional dengan savana
terluas di Pulau Jawa ini menaungi 444 jenis tumbuhan. Terdapat 26 jenis
mamalia dan 155 jenis burung. Setiap lokasi memiliki tipe ekositem yang berbeda
- beda, mulai vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan
pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
Savana Bekol
Setelah 20 menit perjalanan
melewati batu kerikil dipayungi tumbuhan tinggi menjulang sampailah kami di
Savana Bekol. Sebuah hamparan rumput yang menguning luas tak berujung dengan
latar belakang Gunung Baluran. Diantara rerumputan berdiri beberapa tanaman
perdu terletak agak berjauhan. Nampak berderet wisma kayu digunakan sebagai
tempat penginapan. Beberapa monyet bermain dan berkejaran. Sebuah gubuk kayu
beratap jerami dengan berjajar tulang tengkorak kepala hewan. Berdiri di savana
Bekol, mata ini disuguhi sebuah eksotika Afrika savana lengkap dengan rusa yang
berlarian.
Savana Bekol adalah Ikon dari
Taman Nasional Baluran. Sore hari menjelang sunset adalah waktu yang tepat
menikmati kecantikan padang rumput ini. Sebuah hiasan alam, ketika sang surya
mulai tenggelam. Terlihat bagaikan bola berukuran jumbo menampakkan siluet
cahaya diantara rerumputan.
Mengikuti jalan setapak ke arah
timur, terlihat beberapa monyet saling berkeliaran. Nampak sekawanan rusa,
waspada memperhatikan setiap gerak diantara semak belukar. Sesekali kami
hentikan roda kendaraan untuk menyaksikan banteng hitam. Menyaksikan alam liar di area ini bagaikan
melihat pesona Afrika di acara National Geographic Channel. Sesaat rasanya
tegang, takut jika tiba - tiba seekor banteng nyeruduk motor kami dari arah belakang.
Atau seekor ular kobra nongol dari rerumputan savana .
Pantai Bama
Melanjutkan perjalanan, sampailah
kami di tepian pantai Bama. Beberapa pesanggrahan bediri disini dengan biaya
sewa 75 ribu rupiah per orang. Pesona yang ditawarkan adalah melihat
sunriselangsung dari kaca jendela kamar.
Sebelah kanan terdapat jalan
setapak menuju dermaga. Melewati jembatan kayu menembus hutan bakau dengan akar
berukuran besar menyembul dari rawa pantai. Dilanjutkan dengan deretan daun
bakau yang menghijau. Sampailah kami diujung dermaga. Sebuah atap sederhana
dilengkapi dengan dua buah anak tangga menurun di sisi kanan dan kiri untuk
menuju lautan. Berlatar belakang lautan biru lepas bergaris bibir pantai rerimbunan
hutan bakau. Malam tiba, suasa sunyi dan gelap terasa. Yang terdengar hanyalah
suara generator untuk menyalurkan aliran listrik di pesanggrahan ini. Duduk di
tepian pantai, menyaksikan ribuan bintang diiringi suara debur ombak menambah
kesempurnaan malam ini. Tiga kali kami menyaksikan bintang jatuh dari atas
langit.
Kesesokan harinya, usai shalat
subuh. Kami duduk di tepian pantai, menanti sang surya muncul dari ufuk timur. Siluet
garis menguning nampak membelah lautan dan angkasa. Muncul perlahan menyinari
bumi, suasana yang gelap berubah menjadi jingga Kekuningan bagaikan sumber
nyala api menyambar langit nan luas. Asyik memotret keindahan sang surya dalam jepretan
kamera.
Tiba tiba dari arah belakang
sekelompok monyet mengambil dan menikmati segelas kopi hangat kami. Suasana
hening berubah menjadi gelak tawa menyaksikan ”adegan” tersebut. Tidak cukup
disitu saja. Sekawanan monyet mengejar seekor rusa dengan beringas. Sang rusa
nampak ketakutan, berlari hingga memasuki lautan. Mengeluarkan suara seolah
olah memanggil pertolongan. Sekawanan monyet hanya bisa menyaksikan dari bibir
pantai.
Sementara sang rusa terus
berenang menuju sisi lain menjauh dari kawanan monyet. Dan menghilang diantara
lebatnya hutan bakau. Diatap pesanggrahan kami tinggal, nampak seekor burung
merak membentangkan jajaran bulu ekornya, Indah sekali.
Selanjutnya kita bisa melanjutkan
aktivitas dengan menikmati keindahan bawah laut pantai Bama. Disini disediakan
sewa alat snorkling dengan biaya 35.000 rupiah. Kedalaman laut juga tidak
seberapa dalam. Hanya setinggi dada orang dewasa. Jika beruntung, kita bisa
melihat clown fish. Seekor ikan yang ada dalam film Finding Nemo.
Afrika di tanah Jawa ini memang
begitu sempurna. Menyuguhi berbagai pemandangan lengkung pegunungan, hamparan savana
nan luas hingga lautan lepas. Ditambah pesona satwa liar berkeliaran di daratan
dan suguhan pemandangan bawah laut yang menawan.
Sumber : Epaper Suara Merdeka
edisi Minggu, 21 September 2014