Al-Farabi
lahir di Farab pada tahun 870 M dan wafat di Aleppo (Suriah) pada tahun 950 M. Nama
lengkapnya adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag
al-Farabi. Ia selalu berpindah tempat dari waktu ke waktu. Ia dikenal rajin
belajar serta memiliki otak yang cerdas. Al-Farabi banyak belajar ilmu agama,
bahasa Arab, bahasa Turki dan bahasa Persi. Setelah dewasa, ia pindah ke
Baghdad dan tinggal disana selam 20 tahun serta mempelajari filsafat, logika,
matematika, etika, ilmu politik dan musik.
Dua karya
yang termasyhur adalah al-Jam’u Baina Ra’yi al-Hakimaini (Mempertemukan
Dua Pendapat Filsuf, Plato dan Aristoteles) dan ‘Uyun al-Masa’il
(Pokok-pokok Persoalan).
Dalam hal
filsafat kenegaraan, al-Farabi membagi negara menjadi lima bentuk. Lima bentuk
itu adalah negara utama, negara orang-orang bodoh, negara orang-orang fasik,
negara yang berubah-ubah dan negara sesat.
1. Negara Utama (al-Madinah al-Fadilah)
Negara utama
adalah negara yang penduduknya berada dalam kebahagiaan. Bentuk negara ini
dipimpin oleh para mabi dan dilanjutkan oleh para filsuf.
2. Negara Oran-Orang Bodoh (al-Madinah al-Jahilah)
Negara
oran-orang bodoh adalah negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagiaan.
3. Negara Orang-Orang Fasik (al-Madinah al-Fasiqoh)
Negara Orang-Orang
Fasik adalah negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan, tetapi tingkah laku
mereka sama dengan penduduk negara orang-orang bodoh.
4. Negara yang Berubah-Ubah (al-Madinah al-Mutabaddilah)
Penduduk negara
ini awalnya mempuyai pikiran dan pendapat seperti yang dmiliki penduduk negara
utama, tetapi mengalami kerusakan.
5. Negara Sesat (al-Madinah al-Dallah)
Negara sesat
adalah negara yang pemimpinnya menganggap dirinya mendapat wahyu. Ia kemudian
menipu banyak orang dengan ucapan dan perbuatannya.
Sumbangan al-Frabi
terhadap perkembangan filsafat islam sangat besar. Ia menguasai 70 bahasa dan
mampu menguasai berbagai cabang keilmuan. Pada tahun 941 M terjadi pergolakan
politik di Baghdad, kemudian al-Farabi pergi ke Aleppo. Di Aleppo ia mendapat
perlindunan dari Sultan Saifuddaulah,
penguasa Dinasati Hamdani hingga akhir hayatnya.
Sumber :
Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam Jilid 2 untuk Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah. Penulis : H. Darsono dan T. Ibrahim. Penerbit : PT. TIGA SERANGKAI
PUSTAKA MANDIRI SOLO. 2009. Hal. 44
Tags
Ilmuan Muslim