Sumber Gambar |
Pondok pesantren Rejoso
mulanya adalah sebuah
mushala dan jamaah
tareqat qodiriyah wa-naqsyabandiyah yang dipimpin oleh K.H Kholil. Surau
atau mushala ini dibangun pada tahun 1885.
KH Kholil adalah
murid dari Kyai
Asy‘ari (ayah Hadratussyaikh Hasyim Asy‘ari) di pesantren Keras dan dalam hal tareqat menjadi murid
dari Syaikh Ahmad Khatib al-Sambasi di
Mekah. Kiai Kholil
mendapatkah ijazah irsyad
sebagai mursyid tareqat qodiriyah
wa-naqsyabandiyah dari Ahmad
Hasbullah (yang merupakan
murid Kyai Abdul Karim dan Syaikh Ahmad Khatib al-Sambasi di Mekah)
untuk mengajarkan ilmu di wilayah
Nusantara khususnya Jawa
bagian timur. Tareqat
qodiriyah wanaqsyabandiyah di
bawah bimbingan Kiai Kholil ini secara luas saat ini dikenal dengan nama
Tareqat Rejoso yang para pengikutnya datang dari berbagai penjuru.
Di tempat yang
sama didirikan pula
pengajian ilmu fiqih
yang dipimpin KH Tamim Irsyad. Kiai Tamim Irsyad adalah
ahli dalam syariat Islam disamping memiliki ilmu kanuragan
kelas tinggi. Ia
Tamim Irsyad dilahirkan
di Desa Pareng
Bangkalan Madura dan menjadi murid Syekhona Cholil. Pada mulanya setelah
hijrah dari Madura K.H Tamim Irsyad
tinggal di Desa
Pajaran Jombang sebelum
akhirnya pindah ke Rejoso menempati sebidang tanah di samping
rumah menantunya, Kiai Kholil.
Pengembangan pondok pesantren ini juga dibantu oleh KH Romly
Tamim putra Kiai Tamim Irsyad. Kiai Romly Tamim adalah santri dari Pondok
Pesantren Tebuireng yang di asuh Kyai Haji Hasyim Asy'ari. Pada tahun 1927 M
Kiai Romly Tamim mulai mengajar di
pondok Rejoso ini.
Setelah KH Tamim
Irsyad dan K.H
Cholil wafat, pesantren
dikelola oleh penerusnya yakni
Kiai Romly Tamim, Kiai Dahlan Cholil (putra Kiai Cholil), dan Kiai Haji Ma'sum
Cholil (putra kiai
Cholil). Kyai Romly
Tamim memegang kebijakan umum Pondok Pesantren serta ilmu
tasawuf dan tareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah.
Kiai Dahlan Cholil
memegang kebijakan khusus
siasah (manajemen) dan
pengajian syariat dan Al-Qur'an.
Sementara Kiai Ma'soem Cholil mengemban organisasi sekolah.
Pada masa ini pondok Rejoso mengembangkan sistem pengajaran
yang lebih sistematis dari masa sebelumnya dan sangat terkenal dalam melahirkan
dua hal.
Pertama, salikin atau
ahli tareqat qodiriyah
wan naqsyabandiyah. Yaitu
para murid tarekat di
bawah asuhan KH
Romly Tamim Irsyad.
Kedua, huffadz atau penghafal Al-Qur'an,
yaitu para lulusan
madrasah huffadz Al-Qur'an
diasuh langsung oleh KH. Dahlan
Cholil. Ketiga kiai tersebut
adalah alumni Darul
Ulum Addiniyyah di
Mekah yang kemudian menginspirasi
mereka untuk memberi
nama pondok Rejoso
secara formal dengan nama Pondok
Pesantren Darul Ulum pada tahun 1933.
Pada tahun 1938 M didirikanlah sekolah klasikal yang pertama
di Darul 'Ulum yang di beri
nama Madrasah Ibtidaiyyah
Darul 'Ulum. Sebagai
tindak lanjut sekolah tersebut pada
tahun 1949 M
didirikan arena belajar
untuk para calon
pendidik dan da'wah. dengan
nama Madrasah Muallimin
(untuk siswa putra)
dan pada tahun
1954 didirikan sekolah yang
sama untuk kaum
putri. Selain madrasah-madrasah tersebut terdapat keluarga
besar Darul 'Ulum
yaitu Jam'iyah tareqat
qadiriyah wan naqsyabandiyah yang
jamaahnya datang dari
berbagai kota di
Nusantara. Ribuah jamaah tarekat
ini mengadakan pertemuan
khusu tiga kali
dalam setahun yaitu
pada pada bulan sya'ban.
Setelah Kiai Dahlan
dan Kiai Romly
wafat pada tahun
1958, kemudian KH Ma‗shum
Kholil wafat pada
tahun 1961, kepemimpinan
Pesantren dipegang oleh
KH Musta'in Romly dan dibantu oleh saudara-saudaranya. Kiai Musta'in
Romly tidak hanya memodernisasi pesantren namun
juga mendirikan lembaga
pendidikan tinggi.
Sebagaimana para pendahulunya.
Ia Musta'in Romly
juga sangat aktif
dalam gerakan tareqat. Salah
satu kekhasan pesantren
Darul Ulum adalah
para kyai -nya
memperkenalkan praktik tareqat
kepada para santri.
Kendati para santri
tidak diwajibkan menjadi anggota
tareqat, pengenalan praktik
tareqat menjadi bagian
dari program-program pesantren.
Pada tahun 1965
di Darul Ulum
didirikan Universitas Darul
'Ulum yang memiliki Fakultas Alim
Ulama, Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Pertanian. Di masa
sekarang, Pondok Rejoso tidak hanya menyelengarakan pendidikn diniyah, namun
juga mendirikan SMA putri, SMEA, STM, dan Akademi Perawatan.
Tags
IPNU