Sumber : Wikipedia |
Lahir di Kajen (Pati, Jawa Tengah) pada 1937
dari sebuah keluarga yang selama beberapa generasi melahirkan ulama, dan
melalui perkawinan-perkawinan juga mempunyai hubungan dengan keluarga-keluarga
tokoh ulama Jawa Timur. Belajar di berbagai pesantren Jawa tengah dan Jawa
Timur, dan melengkapi pendidikannya dengan belajar di Mekah selama tiga
tahun.
Pada 1963 dia menggantikan kedudukan ayahnya
sebagai pimpinan pesantren di Kajen, dimana dia memperkenalkan pembaruan-pembaruan
pendidikan yang moderat. Merupakan salah seorang kiai yang paling awal terlibat
dalam proyek-proyek pengembangan masyarakat. Memegang berbagai posisi pimpinan
di NU dan MUI pada tingkat regional dan propinsi; pada 1984 dan kembali pada
1989 terpilih untuk posisi Syuriyah PBNU (sebagai Rois), dan pada 1994 terpilih
sebagai wakil Rois 'Aam Syuriah PBNU
Kiai Sahal selama 10 tahun memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Jawa Tengah, kemudian didaulat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI
pada Juni 2000 sampai tahun 2010.
Di luar itu, Kiai Sahal adalah pemimpin Pesantren Maslakul
Huda (PMH) sejak tahun 1963. Pesantren di Kajen, Margoyoso (Pati, Jawa
Tengah) ini didirikan ayahnya, KH Mahfudh Salam, pada 1910. Selain itu Kiai
Sahal adalah rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU), Jepara, Jawa
Tengah sejak tahun 1989 hingga mengantarkan INISNU menjadi UNISNU Jepara
pada tahun 2013.
Kiai Sahal biasa menulis namanya secara resmi sebagai HMA. Sahal
Mahfudh (menggunakan dh [bukan dz] untuk nama belakang). Tiga huruf paling
depan merupakan kependekan dari Haji Muhammad Ahmad.
Kiai Sahal mendapatkan gelar doktor kehormatan dari UIN
Syarif Hidayatullah (2003)
Dioleh dari beberapa sumber.
Tags
Biografi Ulama