Contoh Proposal Seminar Kewirausahaan Santri.
Hallo sahabat coretan pena, kabar baik ni buat kalian karena admin akan share
kepada kalian tentang Contoh Proposal Seminar Kewirausahaan Santri. Harapannya
contoh proposal seminar kewirausahaan ini bisa bermanfaat bagi kalian terutama
yang mau mengadakan seminar kewirausahaan dengan tema santri.
Sumber : Pixabay |
A. LATAR
BELAKANG
ASEAN Economic Comunity (AEC) yang lebih
dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), adalah suatu bentuk
integrasi ekonomi ASEAN dalam sistem perdagangan bebas antara negara-negara
ASEAN. Dengan dibentuknya MEA diharapkan akan membentuk ASEAN sebagai
pasar dan basis produksi tunggal dan membuat ASEAN lebih dinamis dan
kompetitif dengan mekanisme perdagangan bebas.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk
terbesar, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling disorot di ASEAN, jumlah
penduduk diatas 240 juta jiwa, Indonesia dinilai akan menjadi pasar yang sangat
menggiurkan bagi produk negara ASEAN. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada
pilihan lain bagi Indonesia untuk bertarung agar pasar yang menggiurkan ini
tidak menjadi ladang mencari keuntungan produk dari negara lain. Tentunya harus
disiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, skillfull, dan siap bersaing
ditengah persaingan kualitas dan kuantitas produksi yang sangat ketat. Inovasi
dan kreasi akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi MEA.
Begitu pula apabila kita melihat kenyataan
bahwa indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam tidak
terlepas dari peran pesantren dan madrasah diniah yang sumbangannya sangat
signifikan. Maka pesantren dan madin memiliki potensi untuk bisa menjadikan Indonesia
siap menghadapi MEA.
Secara historis bisa dilihat bahwa keberadaan
pesantren di Indonesia memiliki peranan yang cukup besar dalam membantu
pekerjaan pemerintahan menyelesaikan persoalan masyarakat. Dimana pesantren
terlibat tidak hanya dalam persoalan keagamaan juga dalam hal sosial
kemasyarakatan. Peran strategis pesantren ini dalam perjalanannya kemudian
semakin signifikan terutama dalam mencitrakan sebuah komunitas muslim yang
mengarifi nilai-nilai lokal (local
values/wisdom) dengan tetap berpijak pada universalitas ajaran
islam (Islamic universal values).
Data pendis kemenag RI tahun 2011-2012 bahwa ada sekitar 27.230 pesantren di
nusantara yang setiap harinya melayani kepentingan umat islam dengan kategori
pesantren salafiyah (14.459/53,10%), khalafiyah/ashriyah
(7.727/28,38%), dan kombinasi (5,044/18,52%). Berdasarkan data tersebut, kita
tak bisa memandang sebelah mata atas keberadaan pesantren itu sendiri di
Indonesia dengan segala peran sosial agamaya.
Seperti telah di urai di atas bahwa keradan
MEA (masyarakat ekonomi asea)menjadi era baru di Negara-negara ASEAN
terutama dalam hal ekonomi. Namun masalahnya, bukan semata efek ekonomi yang
akan dirasakan tapi juga pada efek-efek lainnya. Efek sosial dan budaya antar
juga Negara imbasnya. Akhirnya batas-batas satu Negara dengan Negara lainnya
akan menjadi kabur, melebur dalam satu kawasan. Disinilah kita lalu berpikir
dan mesti menakar peran dan kesiapan pesantren dalam hal ini.
Merujuk pada hasil
analis world Economic Forum terkait dengan kesiapan Indonesia
menghadapi MEA, bahwa memburuknya kinerja ekspor Indonesia bukan di sebabkan
oleh Demand Side (sisi
permintaan). Buruknya daya saing industri di tingkatkan Micro itu adalah (1) buruknya
infrastruktur (2) buruknya institusi dan kelembagaan pemerintah dan swasta
terkait dengan pelayanan public, (3) Inefesiensi pasar barang industry, (4)
pendidikan dan keahlian tenaga kerja yang belum memadai, (5) efisien pasar
tenaga kerja yang rendah, (6)rendahnya kemampuan perusahaan untuk mengadopsi
teknologi baru, (7) perkembangan pasar keuangan yang belum mendorong
perkembangan industry, dan (8) rendahnya inovasi dan penerapan teknologi tinggi
yang efisien.
Dari berbagai analisa world Economic Forum di
atas, maka beberapa poin yang perlu direfleksikan oleh pihak pesantren, sebagai
sebuah pembenahan, adalah sebagai berikut:
1. Pada sisi
pendidikan dan keahlian tenaga kerja (education and human resources).
2. Pada sissi
kelembagaan (institutional capacitiy building)
Dengan menakar dua persyaratan di atas, di
harapkan pesantren pemilik peran yang lebih maksimal, dimana ia bukan semata ia
jadi penonton terhadap sirkulasi perdagangan bebas ASEAN tapi juga dapat menjadi
pelaku di kawasan tersebut.
B. TUJUAN
SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
1. Menakar
kesiapan Pesantran dan Madrasah Diniyah dalam menghadapi MEA.
2. Sosisoalisai
kepada khalayak umum tentang UU PMP.
C. TEMA
KEGIATAN SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
Dalam seminar Santri Prenuership ini kami mengambil tema : “Pemberdayaan Pesantren dan Madrasah
Diniyah dalam Kemandirian Ekonomi Menghadapi MEA dan Menyambut UU PMP”
D. BENTUK
KEGIATAN SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
(1) Seminar Santri Preunership
Kegiatan seminar dalam rangka menakar kesiapan Pesantren dan
Madrasah Diniyah dalam mengahadapi MEA dan mensosialisasikannya kepada
masyarakat luas, akademisi dan kalangan stake holder di Banjarnegara terkait UU
PMP. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari motivator bisnis santri –pendiri
santri preneurship- dan Anggota DPR RI.
(2) PESERTA SEMINAR
Para peserta seminar ini di targetkan sebanyak 150 orang yang
terdiri dari :
a. Pengasuh Pondok Pesantren Se-Banjarnegara
b. Kepala Madrasah Diniyah Se-Banjarnegara.
E. NARASUMBER
SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
1. Drs. Taufiq R. Abdullah
(Anggota DPR
RI Fraksi PKB)
2. Bagus Hernowo
(Motivator
Bisnis Santri dan Pendiri Pesantren Preneurship)
3. Moderator : bla bala bala. (Akademisi UIN Bandung)
*tentative
F. WAKTU DAN
TEMPAT
Hari
: Senin, 31 Oktober 2016
Waktu
: 13.00 WIB - Selesai
Tempat
: RM. Saung Bu Mansur
G. SUSUNAN PANITIA
Susunan
panitia Seminar Santri Prenuership Sebagaimana Terlampir
H. JADWAL KEGIATAN
Adapun
jadwal kegiatan terlampir
I. PENUTUP
Demikian
proposal ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan dalam mempersiapkan
pelaksanaan Seminar Santri Prenuership.
Panitia
Seminar
Santri
Prenuership
|
SUSUNAN
PANITIA
SEMINAR
SANTRI PRENUERSHIP
Pelindung :
Penasehat :
Penanggungjawab :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi – seksi :
Ø Acara
Koordinator :
Staff :
Ø Dokumentasi
Koordinator :
Staff :
Ø Perlengkapan
Koordinator :
Staff :
Ø Konsumsi :
Koordinator :
Staff :
Ø Hubungan Masyarakat
Koordinator :
Staff :
Demikian Contoh Proposal Seminar
Kewirausahaan Santri yang bisa admin bagikan, Semoga bermanfaat.
Tags
Contoh Proposal